BAB 1: Sayap-sayap yang Tak Dapat Terbang



Ku buka pintu rumahku, seorang gadis berdiri di sisi pohon di depan rumahku.  Gadis itu memiliki rambut ikal yang dibiarkan tergerai dan tak terawat. Bajunya serampangan khas anak metal setengah anak jalanan. Nama gadis itu adalah Ana. Teman sekelasku dan entah mengapa menjadi pacarku. Tentu saja menjadi pacarnya tidaklah mudah.
Pertama, latar belakang keluarganya tak sama dengan latar belakang keluargaku. Itu dapat dipastikan menjadi efek buruk untuk hidupku. Memang benar, tapi aku tetap saja tak dapat memutuskan Ana walau pada dasarnya aku sangat ingin. Dia itu adalah pacar pertamaku, itu sebabnya aku bingung bagaimana cara untuk menghadapinya.
Kedua, dia sangat jauh dari criteria untuk orang yang aku suka. Keluargaku pun mendapati kejanggalan yang sama. Namun hubungan kami terus berlanjut. Ada yang mengatakan kami ini bagai langit dan bumi. Beberapa mengatakan kami ini bagaikan malaikat dan iblis. Entahlah, apa pun itu aku hanya mencoba untuk bersabar.
Hampir 2 tahun hubungan kami telah berjalan namun gelagat aneh di tunjukkan olah Ana. Yang aku ingat kami putus hubungan satu bulan setelahnya karena dia memiliki pacar baru. Tapi aku berterima kasih kepada Tuhan karena tak ada satu pun kenangan yang aku ingat tentang dia.
Seminggu setelah aku kembali mendapat sebuah kebebasan, aku jatuh cinta pada Kana. Kanaku tersayang yang sangat manis dan menggemaskan. Walau kami berteman sejak kecil, aku tidak pernah benar-benar mengenalnya.
Kana tidak seperti gadis pada umumnya. Meski keluarganya membebaskannya untuk bermain kapan pun, Kana tetaplah gadis yang baik. Dia gadis yang sopan dan jujur. Tak jarang dia menolong orang yang bahkan tak dikenalnya. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang menyayanginya juga memintanya menjadi menantu mereka.

No comments:

Post a Comment